Rubaiyat Buat Kanjeng Nabi



Rubaiyat Buat Kanjeng Nabi 1

selamatkan aku dari topan dunia
tunjukkan kompas, dayung, dan kemudi
layarku menuju selembar sepi
kafan compang-camping mendamba cahaya bintang

ngawi, 2023




Rubaiyat Buat Kanjeng Nabi 2

atas nama bismillah temani aku di rahim sunyi
tempatku leluasa mengeja rahasia semesta
yang dikabarkan dalam firman-firman suci
biar kubaca dengan aksara-aksara air mata

ngawi, 2023




Rubaiyat Buat Kanjeng Nabi 3

temani aku duduk di depan cermin itu
untuk bertanya, ”Inikah jasad yang kubanggakan itu?”
temani aku saat tangis pilu pecah
melihat si angkuh berwajah penuh nanah

ngawi, 2023




Rubaiyat Buat Kanjeng Nabi 4

Engkaulah telinga yang mendengar firman-firman itu
Engkaulah pencatat firman-firman itu dalam laci hati
bukalah pekak telingaku dan tatahkan firman itu dalam hatiku berbulu
atau aku akan dilempar dalam api gelap itu

ngawi, 2023




Rubaiyat Buat Kanjeng Nabi 5

remuk sudah letihku menunggu di tebing-tebing
kawah kerinduan berharap mendengar
derai rambutmu menyabdakan firman-firmanNya.
menyibak halimun mencipta benderang di hati

agustus 2023




Rubaiyat Buat Kanjeng Nabi 6

antar aku. antar aku menuju pelataran arasy-Nya
biar kusandarkan tubuhku letih di pohon-pohon hayat
seraya menyimpan isak perih tangisi suksma yang terpenjara
antar aku.antar aku. antarkan aku

agustus 2023




Rubaiyat Buat Kanjeng Nabi 7

cahayamu itulah kuharap sepenuh indera
sebelum daun-daun meranggas luruh ke tanah
sebelum suaraku tinggal mengaduh
saat uban larut pada usia pelan menghangus

agustus, 2023




Rubaiyat Buat Kanjeng Nabi  8

saat jiwa melayang tinggal jasad yang reyot
beri aku kereta syafaatmu
agar segala busuk dalam jiwa
jadi mawar segar siap terima cium pagi

agustus 2023




Rubaiyat Buat Kanjeng Nabi 9

gemuruh suksma batuku mengeluh terisak-isak
menanti mata air telagamu membasuh rambut
restu yang akan mengantar segenap roh
menyelam ke palung ampunan-Nya

agustus, 2023




Rubaiyat Buat Kanjeng Nabi 10

lihat, lihatlah aku di tebing rindu
terisak pilu mengharap bau kesturi tubuhmu
lihat, lihatlah si durjana ini kemana akan berlari
hendak sembunyikan malu: kalau tak ke balik jubahmu!

agustus 2023

Bagikan:

Penulis →

Tjahjono Widarmanto

Lahir di Ngawi 18 april 1969. Menulis esai, puisi, cerpen, dan artikel di berbagai media antara lain Horison, Basis, Jawa Pos, Sastramedia. Com, Lensa Sastra, Media Indonesia, Kedaulatan Rakyat, Jurnal Puisi, Bahana, Majalah Sastra Kandaga, Republika, Media Indonesia, Majalah Sastra Karas, Magrib.id., Kurungbuka.com, Cerita.Net. Pikiran Rakyat, Republika.

Di tahun 2016 buku puisinya dinobatkan sebagai pemenang 5 besar sayembara buku puisi tingkat Nasional Versi Hari Puisi Indonesia, mendapat penghargaan Sastrawan Pendidik Tingkat Nasional 2013 dari Pusat Pembinaan Bahasa, penghargaan Guru Sastra Berdedikasi 2014 dari Balai Bahasa Jatim, Karya Sastra Terbaik (genre esai) di SastraMedia.com (2020-2021, 2022-2023) dll.

Buku puisinya antara lain Percakapan Tan dan Riwayat Kuldi Para Pemuja Sajak (2016), Perbincangan Terakhir dengan Tuan Guru (2018), Suluk Pangracutan dari Kampung Para Arwah (2023), Kasidah Langit, Kasidah Bumi (2023), dll.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *