Sejenak Menepi
aku berduka cita atas keriuhan kemarin
ketika jalan jalan penuh dengan orang tergesa
menjerat ranum dunia
dan nyaris kehilangan dirinya
yang tertinggal di balik lesap bayang
alibi pencarian sebuah riwayat
aku bersuka cita atas terbitnya lengang
yang mengulurkan jarak pandang
hingga orang orang pulang ke rumah
menyusur kembali ceruk silam
yang berdetak begitu tenang
membaca rindang masa kanak
buat berteduh menganggit riungan riang
aku mencarimu dan engkau pun mencariku
menembus sirat fantasi
yang melekap di gugusan
jentera rapuh hari dan tafsir nyeri
kita hanyalah bagian dari kesementaraan
yang bermabuk mimpi di kenap perjumpaan
dan gandrung untuk menjadi kekal
lalu apa yang tersisa
dan tereja akhirnya
bukan perihal kata kata
dan bukan lagi tentang nama
Bekasi, 2020
Mencari Kata
di rumahnya yang sederhana
tak kutemui kata kata
barangkali mereka tengah kelayapan
ke masa depan, mengisi liburan
2019
Cahaya Kata
sebuah judul seperti kepala
ditopang larik larik
menjadi tubuh yang tegak
menunggu tamu di sebuah halaman
koran, buku atau majalah
yang menjadi jelajah permainan
meski tak pernah benar benar ramai
tetapi selalu saja ada kegenitan menguar
dari tafsir yang mengunggah andai
mengapa mesti ada
pertanyaan yang begitu nyata
pada kenyataan yang penuh tanya
seperti biasa pula
tak pernah ada jawaban yang sempurna
dari kerisauan frasa
bukankah memang tak pernah tetap dan tepat
singkapan rasa dari rahasia
bait bait menyusun otot yang kuat
menahan berbagai remasan sakit
juga sekelumit tumpasan pahit
lalu kalimat kalimat merawat bermacam alamat
yang diucapkan oleh pemberi tanda
meski kadang diseling suar senda
bergilir mengalir begitu biasa
tak saling berebut untuk memilih di muka
kata kata pada sajak sederhana
mengarus berjela memburakan cahaya
seperti dada setengah terbuka
2019
Mengenal Puisi
mengenalmu
aku dikembalikan lagi
pada sepi yang pemalu
dan acap ragu
kutanya tentang kecemasan
tetapi kau tertawa setengah tertahan
katamu, kita adalah penyintas rahasia
dari kesedihan yang kerap jenaka
biarlah waktu bergegas melesat tua
sementara kita
tetap pejalan lambat
yang selalu remaja
2019
Bisikan Puisi
pada apa yang kuangankan
puisi puisi itu seperti berkata:
nanti engkau juga akan sampai di sana
percaya padaku, aku akan menerbangkanmu
ke ranah ranah yang telah mendegubkan rahasia
di jantungmu
2019
Ke Dalam Puisi
malam setengah purnama
aku bermain petak umpet
bersama teman temanku yang bernama gembira
mereka menyebar mencari posisi aman
agar tak mudah diketahui
oleh yang tengah berjaga
sepintas ada sepoi angin yang sepi
dari sebuah celah mirip gua
yang sepertinya nyaman untuk bersembunyi
dan dengan diam diam kumasuki
teman temanku bersahutan memanggilku
terbayang usilnya mereka padaku selama ini
aku tekun terpekur sendiri
kucari jalan masuk yang tadi untuk keluar
tetapi tak kudapati pada semua sisi
sekelilingku menjadi sekat tembus pandang
tatapanku tersangkut pada bayang
siapa yang bisa mengeluarkanku
dari genggaman rahasia puisi ini
ternyata engkau pun tak kuasa
bahkan cuma bisa memandangku saja
2019
Saat Di Dalam Puisi
aku berjalan sendiri
pada sebuah dunia
yang kerap tak terpahami
tiba tiba kau muncul
entah lewat celah mana
sedangkan selaput meliput ruang
“mengapa engkau di sini
aku sedang mencari jalan keluar”
“lebih enak di sini
di luar makin banyak manusia yang terancam
oleh mereka yang mengaku manusia”
“nanti akan banyak yang bermigrasi ke sini
mari kita nikmati kopi
di ruang yang tak pernah benderang
tempat kita mengekalkan
segala percakapan
dalam santai pertemuan
masa lalu dan masa depan”
2019
Dari Pemeluk Puisi
kepadanya telah kusampaikan
kecemasan waktu yang kerap kauigaukan
dalam berbagai gugusan gagu
ia tahu tentang kecamuk cuaca
yang kadang meremukkan inginmu
meski angin tak sedang bekerja
bukankah keganjilan bermula
dari gegap ritus api meronta
menggosongkan tahun tahun berjela
sengkarut tafsir bertabrakan di udara
berjatuhan kata kata lalu membelah diri
dan masing masing menyebar arti
memang ada sebagian menjadi lagu
meskipun tetap saja memuat birama ragu
siapa menduga lirik acap berpura pura
tak ada yang pernah selesai menandai
pada berbagai pengejaran bayang bayang
lalu masing masing pulang ke palung sunyi
2019
One Response
Kereen…terkena aku membacanya