Seperti Apa Melupakan Cinta Pertama?


Musim Penghujan

matahari terbit dari arah selatan
sebelum hujan tumpah. gerah.
angin ribut. bambu berisik
seperti denyit pintu terbuka
hujan tumpah. tambah gerah.

di selatan, orangorang tidur lebih cepat
tak ada pekerja penebang bambu
malam di tengah jalan

di barat, sebelum menuju laut
jalan bendung air
dan pekarangan rumah
matahari terbenam terlambat
dua menit,
malamnya kelapa dibait bulan

2020




Jodoh

            : untuk A.

dengan siapapun kamu di rumah tikah
simpan aku di dadamu
jangan merasa berdosa
dosadosa kita dibakar cinta
qois-laila adalah hujjah

aku adalah kamu
kamu adalah aku

dengan siapapun kamu di rumah tikah
tetap simpan aku di dadamu
sampai mati. kita syahid.
di hari kemudian, kita bersama
orang yang kita cintai




Seperti Apa Melupakan
Cinta Pertama?

seperti memasukkan monyet
ke dalam lubang jarum

2020


Hari Jumat

ini jumat. hari libur
hari mencuci pakaian
di kejauhan
sibuk mencaci warna baju

ini jumat
hari bersihbersih
tapi di seberang ada yang
mengotori udara sebab setengah
kabar dari burung bermata satu

setelah berkumpul mengetuk
pintu rahim
mulut bergumul mengutuk
atas nama orang alim

sudah padamkah khotbah zharatustra,
rumi abad modern, seorang bijak
yang menyebarkan barakah di hari jumat
agar orangorang bisa menari di atas kepalanya sendiri

2020




Kalimat mimpi

kita tak butuh harta
hanya butuh kata

ucap seorang nenek yang kujumpai
di dalam mimpi
kalimatnya terngiang
sepanjang waktu

aku termenung di atas batu

kata adalah harta yang berada
di kedalaman batu

batu itu kepalaku
yang harus dipecah, dilebur jadi debu
hingga aku menemukan kataku sendiri

2020




Menuang Anggur

tiapkali menuang anggur
jatuh setetes dari mulut cangkir
hitam pasir menjadi merah

setetes kemabukan hilang

barangkali ditetes itu aku
bisa mendapatkan kemabukan cinta
paling purna
yang dapat membuat cangkir ini bergetar

anggur habis kuteguk
tapi hatiku yang merah
hitam kembali serupa pasir it

lainkali tiap menuang anggur
tak kubiarkan setetes pun jatuh

2020

=======================

Bagikan:

Penulis →

Chaidir Amry

Lahir di Suradadi, 14 Juli. Puisi-puisinya pernah dimuat di Harian Umum Haluan, Linikini.id, Banjarmasin Post, Bali Post, Suara NTB, Radar Mojokerto, Litera.co.id.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *