Judul Buku : The Great Story of Muhammad Penulis : Ahmad Hatta, dkk. Penerbit : Maghfirah Pustaka Cetakan : kesepuluh, Oktober 2020 ISBN : 978-979-25-2596-3
Nama Muhammad sudah tidak asing lagi bagi seluruh orang di belahan dunia manapun. Ya, Muhammad adalah sosok yang mulia bagi kaum Muslim dan seharusnya juga menjadi sosok yang mulia bagi siapapun, mengingat beliau adalah utusan Allah untuk seluruh umat manusia. Mengapa demikian? itulah yang ingin disampaikan oleh buku ini.
Sejak beliau berada dalam kandungan ibunya (Aminah), seseorang menghampirinya dan berkata, “Apabila anak ini telah lahir, berilah ia nama Muhammad, karena sesungguhnya namanya dalam kitab Taurat dan Injil adalah Ahmad sedangkan dalam Al-Quran adalah Muhammad. Semoga dengan nama itu ia dipuji oleh seluruh penduduk langit dan bumi.” (Ibnu Ishaq dan Baihaqi) dalam buku The Great Story of Muhammad hal 70.
Sejarah kemuliaan beliau mulai terukir sejak dalam kandungan. Berbagai bukti telah nampak saat ibunda Aminah tidak merasa lelah dan sakit seperti orang hamil pada umumnya. Saat tepat 50 hari sebelum Nabi lahir terjadi peristiwa pasukan gajah dan saat kelahiran Nabi, rahim ibunda Aminah mengeluarkan cahaya yang menerangi istana negeri Syam, berhala-berhala berjatuhan, istana Kisra terguncang dan api persembahan orang Persia padam. Secuil pembuka dari awal kisah yang disajikan dalam buku ini.
Perlu diketahui Nabi Muhammad telah menjadi yatim sejak beliau dalam kandungan ibunya. Abdullah (ayah Nabi) dikirim Abdul Muthallib (Kakek Nabi) ke Yatsrib untuk mengurusi kurma hingga Abdullah jatuh sakit serta meninggal pada usia 25 tahun. Saat Muhammad kecil berusia empat tahun yang tengah bermain, malaikat Jibril datang merengkuh tubuhnya hingga pingsan dan dengan cepat Jibril membuka baju Muhammad untuk membelah dada serta mengambil hatinya. Segumpal darah dikeluarkan dari hati tersebut sambil berkata, “ini bagian setan dalam dirimu!” kata Jibril sambil mencuci gumpalan darah itu didalam bejana emas dengan air zam-zam. Setelah hati itu bersih, dia kembalikan ke tempat semula di dalam tubuh Muhammad. (HR.Muslim).
Hari terus berlalu hingga suatu hari ibunda Aminah pergi ke Yatsrib untuk mengobati rindu mengunjungi makam suaminya (Abdullah). Ia mengajak Muhammad yang masih berusia enam tahun, mertuanya (Abdul Muthallib) dan pembantu setianya (Ummu Aiman). Satu bulan sudah mereka tinggal di Yatsrib dan akan kembali ke Makkah. Dalam perjalanan Aminah tiba-tiba sakit yang mengakibatkan ia wafat di Abwa (daerah antara Makkah dan Madinah). Inilah awal Muhammad menjadi yatim piatu yang kemudian beliau diasuh oleh kakek yang sangat sayang pada cucunya tersebut. Tak bertahan lama, Muhammad yang berusia delapan tahun harus ditinggalkan lagi oleh orang yang mencintainya. Sang kakek meninggal di Makkah dan ia diasuh oleh Abu Thalib (saudara kandung ayah Nabi).
Usia Muhammad terus bertambah, beliau tumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah. Ia berjuang mencari nafkah untuk membantu pamannya dan menghidupi dirinya sendiri. Beliau dikenal sebagai pemuda yang berakhlak mulia, jujur, amanah, santun dan bersahaja. Akhlak mulia itu didengar oleh Khadijah, seorang wanita pedagang yang kaya. Khadijah pun menyuruh seseorang untuk menawari Muhammad sebagai pegawainya dan tawaran itu diterima. Saat bertugas perjalanan berdagang Khadijah menyuruh asistennya untuk menemani dan mengawasi Muhammad
Tanpa sepengetahuan Muhammad yang sedang berteduh pada pohon besar, seorang pendeta menghampiri asisten itu dan mengatakan, “Tidak seorang pun berteduh di bawah pohon itu, melainkan dia seorang Nabi. Ia adalah Nabi terakhir.” Sesampainya, asisten itu menceritakan apa yang ia alami dalam perjalanan seperti mukjizat awan yang menaungi Muhammad di tengah teriknya matahari dan ucapan pendeta tersebut. Semua kisah membuat Khadijah kagum dan ia berkeinginan menikahi Muhammad dan meminta temannya menyampaikan. Inilah awal mulai Nabi berkeluarga
Biasanya saat bulan ramadhan Muhammad pergi sendiri ke Gua Hira untuk mentafakuri peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Tepat tahun ketiga malaikat Jibril turun membawa wahyu, inilah awal mula masa Kenabian Muhammad yang saat itu berusia 40 tahun. Inilah masa di mana perjuangan dimulai dan berbagai rintangan dalam menyebarkan agama dimulai serta menguji keimanan kaum muslim.
Telah banyak cerita yang mengisahkan sosok Nabi Muhammad, lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai umatnya? Jelas salah satunya adalah memahami sejarah dari biografi hidup beliau dengan begitu kita akan lebih merasakan makna mendalam dalam melaksanakan sunnah yang telah beliau contohkan. Itulah hal yang kebanyakan orang coba lakukan, dengan begitu semua cerita-cerita yang pernah didengar, ceramah yang pernah diikuti, buku yang pernah dibaca akan menjadi rangkaian puzzle yang utuh. Rasanya sangat penting memahami sejarah dari awal untuk melanjutkan membaca halaman demi halaman yang tersajikan secara ringkas di buku ini hingga membentuk suatu kesatuan informasi yang sempurna.
Sejarah memang panjang bahkan membuat kita letih untuk mempelajari. Orang awam seperti saya pun memilih membaca satu buku yang berisi tulisan cerita dari awal hingga akhir. Menghemat waktu dengan mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya, tapi tidak dengan buku sejarah Nabi Muhammad ini. Semakin dibaca akan menimbulkan rasa keingintahuan mendalam, bahkan ingin menambah membaca buku lain sebagai pelengkap.
Salah satu ciri khas kategori buku non fiksi adalah judul yang tidak pernah menghianati isi. Penyampaian ringkas dengan fokus pada inti cerita membuat buku ini semakin istimewa. Disajikan daftar isi dengan bab mulai dari dunia sebelum nabi diutus, jelang masa kenabian, masa kenabian dan periode Madinah dengan total kurang lebih 108 sub bab. Kertas yang digunakan adalah sejenis kertas majalah yang licin, mengkilap dan pastinya penuh gambar berwarna supaya kita dapat merasakan dan turut hadir menghayati cerita tersebut.
Jika membaca pada buku-buku lain ingin sekali rasanya sampai pada halaman terakhir, tapi tidak dengan buku ini. Rasa sedih dan tidak tega seakan menyelimuti perasaan pembaca jika harus menyentuh lembar penutup. Kita tahu akhir dari cerita ini adalah Rasulullah wafat sebagaimana beliau juga banyak menunjukkan tanda-tanda kewafatannya melalui pesan-pesan yang beliau ucapkan pada para sahabat dan orang kaum Muslim:
“Wahai manusia, dengarkanlah ucapanku! Karena aku tidak tahu, mungkin saja aku tidak bisa lagi berjumpa dengan kalian setelah tahun ini, di tempat ini lagi untuk selamanya,” (Ibnu Hisyam).
“Pelajarilah manasik kalian dariku, karena boleh jadi aku tidak berhaji lagi sesudah ini.”
“Sesungguhnya aku lebih dahulu meninggalkan kalian, aku menjadi saksi atas kalian dan demi Allah aku benar-benar akan melihat tempat kembaliku saat ini. Aku telah diberi kunci-kunci dunia dan demi Allah aku tidak takut engkau menjadi musyrik sepeninggalanku.”
“Aku telah tinggalkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh padanya, kalian tidak akan sesat selamanya, yaitu Kitabullah.” (HR. Muslim).