Yang Lindap yang Rapuh
di dalam dada ada rindu yang berkelindan
masa lalu dan patah hati saling silang
mematahkan dahan di bumi
aku mencintai kesunyian
merawat kenangan
dan membiarkan
api membakarku
berkali-kali
kau sajak yang patah
sejak memilih memilin
kebahagiaan di luar
tubuhku
yang lindap yang rapuh
sepasang tanganku pasung
penjara yang menghukum,
langit yang kosong
Letupan Setelah Kecupan
kecupan itu meninggalkan
letupan di jantungku
menjadi ingatan
hujan selalu tiba
tepat waktu
mencintai mata air
menyembunyikan air mata
sepasang matamu biru yang diam-diam
menenggelamkanku
Adegan di sebuah kafe
seorang lelaki sedang menggenggam
tangan seorang wanita;
setelah ini, yang benar-benar
kumiliki adalah kehilangan
Pada Suatu Pagi
bangun pagi, aku menemukan kecemasan mengecup
dan mengucapkan selamat sedih kepadaku.
kopi bangun lebih awal menyiapkan diri
diisolasi kenangan.
jendela yang rapuh. sapu yang mencintai
debu. tumpukan buku yang lesu. Televisi
yang membenci dirinya.
aku menangkap semuanya dan angin
menghitung kesedihan yang tiba-tiba jatuh.
di halaman belakang, jemuran tak mampu
mengeringkan dirinya sejak matahari
minggat mengeringkan air mata seseorang.
pukul sembilan, aku harus
meneleponmu dan membiarkan masa lalu
memusnahkanku sekali lagi.
Kenang Kenangan
1/
pagikah yang tiba
lebih awal atau
ingatan yang terus
bekerja keras?
2/
di hadapan segelas the
yang seperti seduhanmu;
yang dekat adalah
jarak
yang jauh adalah
kau
3/
kepada yang tak
dapat disentuh
mengenang adalah
cara menunggu
paling sederhana
4/
aku ingin menjadi abu
tapi tak ada lagi
yang bisa dibakar
dalam diriku
5/
sesal yang terlambat
adalah api yang gagal
dipadamkan
6/
kukenang kenangan
lanskap dalam diri
museum masa lalu