Menjamu Hujan

Doa dalam Hujan

gerimis itu hujan yang berselisik-bisik
di tepian beranda
hujan itu gerimis yang bercuap-cakap
di ruang terbuka

jika payung yang menyala
semacam telungkup tangan
maka hati yang menjamu hujan
bagai sepasang tengadah yang berkenan

2020




Siklus Hujan

di tanah
ialah yang paling resap

di udara
ialah yang paling uap

di awan
ialah yang paling gumpal

di hujan
ialah yang paling terurai

di bumi
ialah yang paling sujud

2020




Hujan Angin

hujan yang berhambur di laju angin
serupa serdadu

angin yang berlari di lintasan hujan
bagai kuda pacu

hujan dengan angin
kawanan atau kawinan

saling mengangankan atau menginginkan
sepasung angan-angan atau sepasang ingin-ingin?

2020





Hujan Lindung
—Tanah Karo

hujan lindung tumbuh subur
sejak lembah sampai gunung

serupa tubuh yang berundak-undak
seperti tubuh yang berderet-deret

hujan lindung itu liuk jalan dan jalar kabut
alas kakinya ditempa dari daging lumut

hujan lindung itu akar yang sehat
pucuk pohonan yang walafiat

hujan lindung itu lumur-lumur angin
lumer-lumer langit

hujan lindung bercahaya
sejak kelandaian sampai ketinggian

seolah tangan yang lampai-melambai
tak ubah tangan yang sekap-mendekap

2020





Tanya Jawab Hujan

dengan Seorang Lelaki
yang Konon Penyair


mengapa kau tulis puisi-puisi tentang diriku?
karena aku tergula-gila kepadamu

mengapa kau tergula-gila kepadaku?
karena aku terwaras-warak kepada-Nya

2021


Bagikan:

Penulis →

Hasan Al Banna

lahir Desember 1978. Kini tinggal dan bekerja di Medan. Ia menulis puisi, prosa, dan esai. Buku puisinya Kopi dan Kepo terpilih 3 Besar Buku Sastra Pilihan Tempo 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *