Cinta Sempurna


1
Bagaimana kami tak cinta?
Tuan bersabda:
Umatku, umatku, umatku

Itu yang ada pada pikiran
Tersimpan
sejak lama

Sedang kami
alpa
lalai dari zikir
lebur kepada banyak hal
khayal dan mimpi
citra dunia
Terlalu jahil
memang

Terlalu malu
jika surga yang kami mau
Terlalu takut
Jika neraka yang kami dapat
tapi
kami butuh penolong
lalu berharap
cinta Tuan tetap bersemi

2
Rindu itu jalan yang kutempuh
mengasuh
peluk abadi

Dalam iman pada firman:
Mukmin bersama
yang dicintai

Cinta sempurna 
Syair cinta nabi
jadi nyata
ke ufuk tinggi
naik
mendaki
bersemayam agung
di arsy

Berlimpah cinta ini
kepada
muasalnya cinta
Dia kekasih
pengasih
yang tak kenal risih
Menebarkan cinta
pada semua

3
Persaudaraan ini
seperti Anshar dan Muhajirin

Nabi ajarkan kami
sampai mati
menjadikannya sejati

Tak berjarak
seperti sajak
Terus mengalir
seperti syair

Pikul bahu
Jinjing tangan
Sambil terus berdekatan
dan bereratan

Demikian
sepenuh rela dan rida

4
Pergi ke medan laga
ke setiap peristiwa

Ketika seruan jihad terdengar
mengetuk-ngetuk
dada iman

Kesatria turun
lapis-lapis wujud dan bentuk
Segala diazamkan
segala dikorbankan

Kita turun dengan akhlak Nabi
Siap sedia
Jika mati
api hidup kembali

(Deras sudah
Air mata cinta)

5
Dalam sirahmu
yang lebih agung dari buana
adalah cermin
teladan

Kekuatan, ketabahan, kesabaran
merentang tanpa henti 

Beri inspirasi
Waktu ke waktu
ke dalam
bejana cinta
pesona
Taklah kosong dari makna

Sukma berkata ya,
lalu terus berada di jalan para pencinta

6
Putra-putri Nabi
Zuriah
Penghormatan, pengagungan, pemuliaan

Kami pun cinta
Penuh rindu, segenap jiwa  

Dari awal
sampai ke akhir
mereka ada
di dada mukmin
seperti menghafal nama-nama anak sendiri

Kumpulkan
kami, nabi, dan juga zuriah Nabi


7
Mari menyimak wasiat sang kekasih
Hidup tak sendiri
Ada manusia lain
ia tetangga,
menyawang dari dekat
setiap saat

Setiap bahagia terdengar merdu
Setiap sedih terdengar pilu
Tiada yang lain,
mengetahui lebih jauh

Inilah, simpan
dalam-dalam  
“Demi Tuhan! Tiada iman
jika tetangga tiada aman.”

8
Ini pesan Jibril 
kepada Kanjeng Nabi
: Berbaik-baik
  dengan tetangga 
Menyapa
dalam setiap keadaan

Bergegas
seakan menyatu
rekatkan
kedermawanan, kepekaan, kebajikan

Melihat banyak hal lagi
saling terjaga  
tenteram bersemayam
di rumah-rumah

9
Tuhan beri Nabi Mukjizat
Tameng
mahakasih
Tak pupus di hadapan mata
Tak sirna dari segala
peristiwa

Sebagaimana api padam bagi Ibrahim
Laut terbelah bagi Musa
lalu kenakan
jubah cinta, selamat jiwa dan raga

Kepada sang kekasih
Tuhan beri firman
kemukjizatan
akhir zaman
abad-abad abadi

Puji Tuhan,
kami peluk dan cium ia
lebur dalam kalam   

10
Apakah benar
penyair musuh Nabi?
Syair lebih dekat
ke sihir
Kata-kata sesat
Nadhr bin Harits

Ajakan kepada permusuhan
adalah cela
yang lahir
dari kebencian, kepentingan, kesombongan

Jadikan dirimu
Abdullah bin Rawahah
Penaka pena
menuliskan kebajikan
taklah mengapa, pesona dan cinta

Lidah
yang selamat
adalah mengajak kepada pemilik cinta   



Bagikan:

Penulis →

Faris Al Faisal

Lahir di Indramayu, Jawa Barat. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa cerita pendek, cerita remaja, cerita anak, dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar Indonesia dan luar negeri, di antaranya Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat, Lampung Post, Padang Ekspres, Malang Post, Solo Pos, Jurnal Asia, dan Utusan Borneo Malaysia. Karya fiksi yang telah diterbitkan di antaranya novel Bunga Narsis Mazaya Publishing House (2017), Antologi Puisi Bunga Kata (Karyapedia Publisher, 2017), Kumpulan Cerpen Bunga Rampai Senja di Taman Tjimanoek (Karyapedia Publisher, 2017), dan Novelet Bingkai Perjalanan (LovRinz Publishing, 2018).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *